5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja?

Contents

Untuk memahami ilmu ekonomi yang lebih advance, perlu dilakukan pemahaman terhadap ilmu dasarnya, yaitu ekonomi positif dan normatif. Kedua ilmu ini digunakan pelaku ekonomi dalam membahas dan menyelesaikan masalah usaha atau perekonomian.

Baik ekonomi positif maupun normatif memiliki definisi tersendiri. Ekonomi positif adalah studi ekonomi berdasarkan analisis fakta dan obyektif. Pendekatan ini banyak diaplikasikan oleh sebagian besar ekonom dengan menggunakan informasi historis dan kondisi saat ini sebagai dasar pernyataan apapun tentang masa depan. Sebaliknya normatif, pendekatan ini menggunakan penilaian normatif dan bersifat subjektif.

Dari definisi tersebut tampak perbedaan antara ekonomi positif dan normatif. Perbedaan lain juga terlihat dari beberapa hal berikut ini.

1. Validasi Pernyataan berbeda

Dalam ekonomi positif, pernyataan atau analisis ekonomi bersifat fakta dalam dunia ekonomi yang sedang dan atau akan terjadi. Jadi, data yang disajikan dapat diverifikasi dengan valid.

Lain halnya dengan ekonomi normatif, pendekatan ini merupakan analisis ekonomi yang bertumpu pada norma dan tidak mengedepankan fakta, melainkan realita ideal yang seharusnya terjadi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat luas.

2. Objek yang menjadi kajian berbeda

Ekonomi positif menggunakan hubungan sebab akibat dalam perekonomian, di imana sebab tersebut mengakibatkan terjadinya suatu hal secara nyata.

Sementara itu, ekonomi normatif memberikan penjabaran mengenai nilai, norma dan etika dalam perekonomian. Pendekatan ini biasanya menyelesaikan masalah dengan debat ideal guna menghasilkan rekomendasi kebijakan terbaik.

3. Perspektif pernyataan berbeda

Hal ini terkait dengan definisi dari keduanya. Pada ekonomi positif, perspektif yang diarahkan bersifat objektif, yang mana terdapat bukti empiris dimana kebenaran pernyataan dapat langsung dibuktikan.

Sedangkan pada ekonomi normatif, perspektifnya bersifat subjektif, lebih sulit dibuktikan karena fakta belum dapat diverifikasi.

4. Tujuan yang ingin dicapai tidak sama

Dalam ekonomi positif, suatu kondisi dipaparkan secara faktual dan empiris. Sedangkan pada ekonomi normatif, lebih mengarah pada perencanaan guna mewujudkan perekonomian yang dianggap ideal. Kondisi yang ideal tentu bisa berbeda berdasarkan individu atau kelompok yang menyampaikan gagasan ekonomi tersebut.

5. Memberi pengaruh yang beda

Perbedaan ekonomi positif dan normatif yang terakhir adalah tidak adanya pengaruh ekonomi positif terhadap ekonomi normatif karena penyampaian data ekonomi dilakukan secara nyata.

Disisi lain, ekonomi normatif dapat berubah bentuk dan tujuannya berdasarkan data dari ekonomi positif karena data ekonomi yang ada hanya berdasarkan kondisi ideal yang tidak nyata.

 

 

Baca Juga:

9 Aneka Olahan Pisang untuk Usaha yang Bisa Kamu Coba
9 Ide Bisnis Olahan Durian, Cek Mana yang Menguntungkan
4 Sistem Ekonomi Indonesia yang Pernah Diterapkan
5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja?
5 Macam Gaya Hidup di Masyarakat Indonesia di Contoh Lengkapnya
Ini 6 Jenis Gaya Hidup Tidak Sehat yang Harus Dihentikan
7 Fakta Unik dan Menarik Piala Dunia 2022, Nomor 1 Bisa Pecahkan Rekor!
9 Fakta Menarik Liga Inggris 2020/2021: Manchester United Superior, Arsenal Memalukan
7 Jenis-Jenis Nasionalisme Dalam Kehidupan Negara Indonesia
13 Atlet Bulu Tangkis yang Mengharumkan Nama Indonesia, Terbaru Bilqis Prasista!